Senin, 14 Desember 2009

Membaca Pikiran Orang Lain Dalam Kehidupan Sehari-hari

Membaca Pikiran Orang Lain Dalam Kehidupan Sehari-hari
Posted on Selasa, 25 Desember 2007. Filed under: emosi, persepsi | Tags: nonverbal |

Banyak anggapan bahwa membaca pikiran adalah pekerjaan seorang psikolog, paranormal atau dukun. Namun dalam kehidupan sehari-hari, anda semua adalah seorang pembaca pikiran. Tanpa kemampuan mengetahui pikiran dan perasaan orang lain, kita tidak mampu menghadapi situasi sosial semudah apapun. Dengan membaca pikiran, kita dapat mengira-ngira tingkah laku seseorang lalu kita dapat menentukan keputusan berikutnya.
Jika kita membaca pikiran dengan buruk, maka dapat timbul konflik karena salah paham. Contoh kesulitan mengenali pikiran dan perasaan orang lain yang disebut mindblindness, dapat dilihat pada penyandang autisme, dimana ketidakmampuan tersebut menjadi kondisi yang mengganggu. Kemampuan membaca pikiran oleh William Ickes, profesor psikologi di University of Texas menyebutnya emphatic accuracy.

Darimana Asalnya?
Kemampuan membaca pikiran menurut Ross Buck seorang profesor Communication Sciences di University of Connecticut, berasal dari jutaan tahun evolusi, sistem komunikasi manusia berkembang lebih rumit saat kehidupan menjadi lebih kompleks. Membaca pikiran lantas menjadi alat untuk menciptakan dan menjaga keteraturan sosial seperti membantu mengetahui kapan harus menyetujui sebuah komitmen dengan pasangan atau melerai perselisihan dengan tetangga.
Kemampuan ini muncul sejak lahir. Bayi yang baru lahir lebih menyukai wajah seseorang dibanding stimulus lainnya, dan bayi berusia beberapa minggu sudah mampu menirukan ekspresi wajah. Dalam dua bulan, bayi mampu memahami dan merespon keadaan emosional dari pengasuhnya. Nancy Eisenberg, profesor psikologi di Arizona State University dan ahli perkembangan emosional menuturkan, bayi berusia satu tahun mampu mengamati ekspresi orang dewasa dan menggunakannya untuk menentukan tingkah laku berikutnya. Bayi usia dua tahun mampu menyimpulkan keinginan orang lain dari tatapan matanya. Di usia tiga tahun, bayi dapat mengenali ekspresi wajah gembira, sedih atau marah. Saat usia lima tahun, bayi memiliki kemampuan dasar membaca pikiran orang lain. Mereka memiliki “teori pikiran.” Bayi mampu memahami bahwa orang lain memiliki pemikiran, perasaan dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka.
Anak-anak tadi mengembangkan kemampuan membaca pikiran dengan mengamati pembicaraan orang dewasa, mereka membedakan kompleksitas aturan dan interaksi sosial. Selain itu, kegiatan bermain dengan teman sebaya dapat melatih anak membaca pikiran anak lainnya. Namun, tak semua anak bisa mengembangkan kemampuan ini. Anak yang mengalami penelantaran dan kekerasan cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan kemampuan membaca pikiran. Contohnya anak yang dibesarkan dalam keluarga penuh dengan kekerasan, jauh lebih peka terhadap ekspresi marah, walaupun sesungguhnya emosi itu tidak muncul.
Kemampuan membaca pikiran yang lebih maju muncul pada masa remaja akhir. Sebab kemampuan menyimpan perspektif dari beberapa orang di saat yang sama kemudian mengintegrasikannya dengan pengetahuan kita dan orang yang bersangkutan itu membutuhkan kemampuan otak yang jauh berkembang.

Bagaimana Membaca Pikiran?
1. Membaca bahasa tubuh adalah komponen inti dari membaca pikiran. Kita bisa tahu emosi dasar seseorang. Peneliti menemukan, ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain mereka dapat mengenali emosi sedih, marah, gembira, takut dan lain-lain. Bahkan ketika pengamatan hanya dilakukan dengan pencahayaan yang minim.
2. Ekspresi wajah merupakan penanda untuk mengetahui pikiran orang lain. Namun banyak dari kita tidak mampu mendeteksi ekpresi ini. Salah satu sumber yang kaya akan penanda ini adalah otot-otot sekitar mata. Mata adalah penanda paling kaya jika dibandingkan bagian lain wajah. Contohnya: mata yang turun ketika sedih, terbuka lebar ketika takut, tidak fokus ketika berkhayal, menatap tajam penuh kecemburuan, atau menatap sekitarnya ketika tidak sabar.
Kita dapat semakin tahu pikiran orang dari komponen-komponen dalam percakapan misalnya kata-kata, gerak tubuh, dan nada suara. Namun diantara ketiganya, Ickes menemukan isi pembicaraan menjadi komponen penting dalam membaca pikiran dengan baik.

Menjadi Pembaca Pikiran Ulung
Tim dari Psychology Today merumuskan beberapa hal untuk membantu membaca pikiran.
1. Kenalilah Orang Lain.
“Kemampuan membaca pikiran akan meningkat, semakin kita mengenal lawan bicara kita,” kata William Ickes. Jika kita berinteraksi dengan seseorang selama kurang lebih sebulan, kita akan lebih mudah untuk mengenali apa yang ia pikirkan dan rasakan. Hal tersebut dapat terjadi karena: kita mampu mengartikan kata-kata dan tidakan orang lain dengan lebih tepat, setelah mengamatinya dalam berbagai situasi; kedua, kita mengetahui apa yang terjadi dalam hidup mereka, dan mampu menggunakan pengetahuan itu untuk memahami mereka dalam konteks yang lebih luas.
2. Minta Umpan Balik.
Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya Engkau sedang marah. Benar tidak?”
3. Perhatikan Bagian Atas dari Wajah.
Emosi yang palsu, biasanya diungkapkan pada bagian bawah wajah seseorang. Sedangkan, menurut Calin Prodan—profesor neurologi di University of Oklahoma Health Sciences Center, emosi utama bisa dilihat dari sebagian ke atas wajah, biasanya di sekitar mata.
4. Lebih Ekspresif.
Ekspresivitas emosi cenderung timbal balik. Ross Buck mengatakan, “semakin kita ekspresif, semakin banyak pula kita akan mendapat informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain di sekitar kita.”
5. Santai.
Menurut Lavinia Plonka, pengarang Walking Your Talk, seseorang cenderung “menyamakan diri” dengan lawan bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas. Jika anda merasa tegang, teman bicara anda bisa saja, secara tidak sadar, menjadi tegang pula lalu terhambat, dan akhirnya menjadi sulit untuk dibaca. Ambilah napas panjang, senyumlah, dan coba untuk menampilkan keterbukaan dan penerimaan kepada siapapun yang bersama anda.
6. Tinjauan Kritis
Perlu kita ingat, bahwa ekspresi emosi bisa berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih di satu budaya, bisa jadi diinterpretasikan sebagai emosi lain di budaya lain. Jadi jika ingin membaca seseorang, kita perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu, jangan sampai salah menebak, atau bahkan memicu terjadinya kesalah pahaman.
Kita juga tak bisa mengesampingkan fenomena membaca pikiran ini sebagai sebuah fenomena yang biasa diasosisasikan dengan kemampuan supranatural, sebab percaya tidak percaya, memang ada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran yang sulit dijelaskan ilmu pengetahuan. Setidaknya penulis telah menemukan beberapa orang dengan kemampuan membaca pikiran, yang bahkan mampu melihat masa depan dan berbagai macam hal yang sulit diterima nalar.

1 komentar:

  1. ✴ Platform Trading Binary Option ✴

    HASHTAGOPTION

    Https://Www.hashtagoption.com

    Trading Binary Option Indonesia | Binary Option Terpercaya | Trading Online Indonesia

    ✔Fast 24Hours Deposit / Withdrawal.
    ✔Customer-Support 24-hours online.
    ✔Trading News & Tips Supported.
    ✔Demo-Account For New Traders.
    ✔1% Referral Life-time bonus.


    💠 HASHTAGOPTION 💠


    Register below:

    https://platform.hashtagoption.com/site/signup


    #hashtagoption #trading #tradigbinaryoption #options #binaryoption #opsibinner

    BalasHapus